Kesenian Gandang Tasa adalah semacam alat musik perkusi yang dipukul terdiri dari 6 buah Tambur dan 1 buah Tasa. Menurut sejarah, Tambur ini berasal dari bagian kayu yang tersisa sewaktu pembuatan kapal Nabi Nuh di tanah arab kemudian dibawa oleh laut ke pantai Sumatera Barat yaitu ke Padang Pariaman . Pada masa sekarang Gandang Tasa digunakan untuk maarak anak daro jo marapulai, acara khatam alquran yang menanti tamu agung yang dating ke Padang Pariaman kemudian digabug dengan Silat Gelombang
Sumber
http://kabpariamandisbudpar.blogspot.com
Kaluak Paku Kacang Balimbiang, Tampuruang Lenggang Lenggokkan, Bao Manurun Kasaruaso,Tanamlah Siriah Jo Ureknyo, Anak Di Pangku Kamanakan Dibimbiang, Urang Kampuang Di Patenggangkan..Tenggang Nagari Jan Binaso, Tenggang Sarato Jo Adaiknyo.
Selasa, 28 Juni 2011
Label:
roedy tandjoeng
Lokasi:pariaman,indonesia
Pariaman, Indonesia
Makam Syekh Burhanuddin
Syekh Burhanuddin dikenal sebagai penyebar agama di Minangkabau pada abad ke-17. Beliau memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama Islam dan juga dipercayai memiliki kekuatan supranatural.
Meninggalnya Syekh Burhanuddin pada tanggal 10 Syafar tidaklah membuat kharisma beliau tertelan oleh bumi. Hal ini terbukti sampai saat ini makam beliau masih dikunjungi oleh peziarah. Bangunan makam tersebut bercirikan arsitektur masjid pada abad ke-16. Dapat ditemui di Kecamatan Ulakan Tapakis 12 kilometer dari Pariaman. Suasana religius sangat terasa disekeliling makam tersebut dan setiap pengunjung harus mengenakan pakaian muslim
SUMBER
kabpariamandisbudpar.blogspot.com
Meninggalnya Syekh Burhanuddin pada tanggal 10 Syafar tidaklah membuat kharisma beliau tertelan oleh bumi. Hal ini terbukti sampai saat ini makam beliau masih dikunjungi oleh peziarah. Bangunan makam tersebut bercirikan arsitektur masjid pada abad ke-16. Dapat ditemui di Kecamatan Ulakan Tapakis 12 kilometer dari Pariaman. Suasana religius sangat terasa disekeliling makam tersebut dan setiap pengunjung harus mengenakan pakaian muslim
SUMBER
kabpariamandisbudpar.blogspot.com
Label:
durga minang
Lokasi:pariaman,indonesia
Pariaman, Indonesia
PESTA BUDAYA TABUIK DI PARIAMAN KABUPATEN PARIAMAN Kota Pariaman yang mempunyai jarak 62 km
sebelah utara Kota Padang adalah Ibu Kabupaten Padang Pariaman.
Pembagian wilayah Kota Pariaman terbagi tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Pariaman Tengah,
Kecamatan Pariaman Utara, dan Kecamatan Pariaman Selatan. Pariaman dikenal sebagai daerah pertama
pengembang agama Islam di Sumatera Barat
yang disebarkan oleh
Syech Burhanuddin dari Ulakan. PESTA BUDAYA TABUIK Tabuik adalah salah satu bentuk pesta
budaya rakyat, yang diadakan oleh masyarakat Kota Pariaman dan Kota Bengkulu. Pada saat sekarang Tabuik dijadikan Event
Parawisata Nasional yang diadakan sekali dalam setahun, mulai tanggal
1 - 14 Muharram. Pesta Budaya tabuik diadakan untuk memperingati
kematian Hasan dan Hosen, cucu Nabi Muhammad SAW pada waktu Perang
Karbala di Medinah, yaitu peperangan antara Bani Umayah dari Syria
yang dipimpin oleh raja Yazid dan kelompok Islam yang dipimpin oleh Hasan dan Hosen. Kegiatan tabuik masyarakat Pariaman yang terdiri
dari dua kelompok yaitu Kelompok Tabuik Pasar dan Kelompok Tabuik Subarang.
Dalam pembuatan tabuik tsb. terdiri dari tujuh
tahapan pembuatan dan diselingi dengan kegiatan-kegiatan lain. 1. MENGAMBIL TANAH ( 1 MUHARAM) Tanah diambil oleh seorang laki-laki
yang memakai pakaian putih yang menyimbolkan kejujuran kepemimpinan Hosen.
Dua kelompok Tabuik mengambil tanah dari tempat yang berseberangan
dan diperjalanan kedua kelompok bertemu dan biasanya mereka berkelahi
menyimbolkan terjadinya Peran Karbala.
Tanah itu dimasukkan kedalam daraga
yang menggambarkan kuburan dariHosen. 2. MENEBANG BATANG PISANG ( 5 MUHARAM ) Seorang laki-laki dengan pakaian putih
menebang pohon pisang hanya dengan satu kali tebang menggambarkan ketajaman
pedang Hosen membunuh musuh dalam perang Karbala. 3. MAATAM ( 9 MUHARAM ) Maatam mengekspresikan kesedihan karena
kematian Hosen. Beberapa orang dari pembuat tabuik menangis didepan Panja
(jari-jari). Berbentuk tangan dari Hosen yang dibuat dari Seng dan diletakkan
didalam dulang yang dijunjung diatas kepala seorang laki-laki. 4. MAARAK PANJA / JARI-JARI ( 9 MUHARAM ) Panja yang melambangkan jari-jari tangan Hosen
yang diarak sepanjang jalan Kota Pariaman menunjukkan kepada masyarakat
kekejaman Raja Yazid yang membunuh Hosen. 5. MAARAK SORBAN ( 12 MUHARAM ) Beberapa orang mengarak sorban, pedang tajam
yang dibuat dari bambu dan kopiah Haji Hosen, yang menggambarkan
keberanian Hosen pada Perang karbala. Sorban diarak kejalan diiringi dengan
gendang tasa, kejadian ini menggambarkan situasi perang Karbala. 6. TABUIK NAIK PANGKAT ( 14 MUHARAM ) Pada waktu Sahur (pukul 4.00 WIB) dua bagian
dari Tabuik dibentuk menjadi sebuah Tabuik yang dihias dengan kertas
berwarna warni. Kemudian Tabuik yang telah selesai dihias tsb. dibawa ke jalan
untuk diarak sepanjang jalan dan diiringi dengan gendang tasa, diperjalanan
kedua kelompok pembuat tabuik yaitu Tabuik Pasar dan Tabuik Subarang bertemu
dan saling ejek mengejek. 7. MEMBUANG TABUIK ( 14 MUHARAM ) Tabuik dibuang kelaut diakhir perta Budaya Tabuik
pada sore hari ( pukul 18.00 WIB).
Sebelum dibuang benda seperti Sorban (topi Hosen),
pedang, panja disimpan, dan gendang tasa dibawa
kembali kerumah pemiliknya.....
Silahkan ditukuk ditambahi
kok ado dunsanak nan labiah tahu. Tentang tabuik nan di Bengkulu
kurang labiah saroman itu pulo
wassalam
Roedy Tandjoeng
Gandang Tasa DURGA Junior
Langganan:
Postingan (Atom)